Cara Mengatasi Anak Hiperaktif Di Sekolah Dasar

4 min read Jun 11, 2024
Cara Mengatasi Anak Hiperaktif Di Sekolah Dasar

Cara Mengatasi Anak Hiperaktif di Sekolah Dasar

Pengenalan

Anak hiperaktif, juga dikenal sebagai Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), adalah sebuah kondisi yang membuat anak-anak sulit mengontrol perilaku mereka. Mereka cenderung untuk menjadi sangat aktif dan memiliki kesulitan dalam memusatkan perhatian. Bagi anak-anak yang bersekolah, kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan dalam belajar dan berinteraksi dengan guru dan teman sebaya.

Ciri-Ciri Anak Hiperaktif

Anak hiperaktif biasanya menunjukkan beberapa ciri-ciri berikut:

  • Kesulitan memusatkan perhatian: Sulit untuk memusatkan perhatian pada satu hal dan mudah terdistraksi.
  • Hiperaktivitas: Beraktivitas yang berlebihan dan sulit untuk duduk diam.
  • Impulsif: Seringkali bertindak tanpa berpikir panjang dan sulit untuk mengontrol emosi.

Cara Mengatasi Anak Hiperaktif di Sekolah Dasar

1. Identifikasi dan diagnosis

Guru dan orang tua harus bekerja sama untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis anak hiperaktif. Guru dapat membantu mengidentifikasi anak-anak yang memiliki gejala hiperaktif dan memberikan laporan kepada orang tua.

2. Modifikasi lingkungan belajar

Guru dapat memodifikasi lingkungan belajar untuk membantu anak hiperaktif. Misalnya:

  • Memberikan lebih banyak ruang gerak: Anak hiperaktif perlu memiliki lebih banyak ruang gerak untuk menghindari kebosanan dan meningkatkan konsentrasi.
  • Menggunakan multimedia: Menggunakan multimedia seperti video, gambar, dan audio dapat membantu meningkatkan kesadaran dan konsentrasi.

3. Menggunakan strategi belajar

Guru dapat mengajarkan strategi belajar yang sesuai untuk anak hiperaktif. Misalnya:

  • Breakdown besar: Membagi tugas besar menjadi tugas-tugas kecil yang lebih mudah dikelola.
  • Menggunakan visual aid: Menggunakan visual aid seperti gambar, diagram, dan flowchart untuk membantu anak memahami materi pelajaran.

4. Menggunakan reinforcement positif

Guru dapat menggunakan reinforcement positif untuk mengubah perilaku anak hiperaktif. Misalnya:

  • Memberikan reward: Memberikan hadiah atau reward kepada anak yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
  • Menggunakan praise: Memberikan pujian dan penghargaan kepada anak yang dapat menunjukkan perilaku yang baik.

5. Kolaborasi dengan orang tua

Guru dan orang tua harus bekerja sama untuk membantu anak hiperaktif. Orang tua dapat membantu dengan:

  • Mengawasi tugas rumah: Mengawasi anak dalam menyelesaikan tugas rumah dan memberikan bantuan jika diperlukan.
  • Menghadiri pertemuan dengan guru: Menghadiri pertemuan dengan guru untuk membahas kemajuan anak dan mendapatkan feedbak.

Kesimpulan

Mengatasi anak hiperaktif di sekolah dasar memerlukan kepedulian dan kerja sama antara guru, orang tua, dan anak itu sendiri. Dengan menggunakan strategi yang sesuai dan kolaborasi yang baik, anak hiperaktif dapat mengatasi kesulitan dan mencapai kesuksesan di sekolah.