Cara Mengatasi Anak yang Suka Gigit
Gigitan adalah salah satu fase yang umum terjadi pada anak-anak. Kebanyakan anak-anak akan mengalami fase ini ketika mereka berusia 12-24 bulan. Meskipun fase ini cukup normal, tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan orang tua menjadi khawatir dan frustrasi.
Mengapa Anak Suka Gigit?
Ada beberapa alasan mengapa anak-anak suka gigit:
1. Fase eksplorasi
Anak-anak pada usia ini sedang berada pada fase eksplorasi dan ingin mengetahui bagaimana benda-benda di sekitar mereka. Mereka ingin mengetahui rasa, bentuk, dan tekstur dari benda-benda tersebut.
2. Rasa ingin tahu
Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin mengetahui apa yang terjadi jika mereka menggigit benda-benda tersebut.
3. Stres dan frustrasi
Anak-anak dapat menggigit karena mereka sedang mengalami stres atau frustrasi. Mereka belum dapat mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata, maka mereka mengekspresikan perasaan tersebut dengan cara menggigit.
Cara Mengatasi Anak yang Suka Gigit
Berikut beberapa cara mengatasi anak yang suka gigit:
1. Berikan perhatian
Berikan perhatian kepada anak dan pastikan mereka merasa aman dan nyaman. Jika anak merasa aman dan nyaman, maka mereka tidak akan menggigit.
2. Berikan benda yang aman untuk digigit
Berikan benda-benda yang aman untuk digigit, seperti mainan yang keras atau benda-benda yang terbuat dari karet.
3. Arahkan perhatian
Arahkan perhatian anak kepada benda-benda lain yang boleh digigit. Misalnya, Anda dapat memberikan anak mainan yang dapat digigit.
4. Hindari dari benda-benda yang berbahaya
Hindari anak dari benda-benda yang berbahaya, seperti kabel listrik atau obat-obatan.
5. Berikan pengajaran
Berikan pengajaran kepada anak bahwa menggigit itu tidak baik. Berikan contoh-contoh yang baik dan berikan pujian jika anak tidak menggigit.
6. Berikan kesabaran
Berikan kesabaran dan jangan marah kepada anak jika mereka menggigit. Berikan perhatian dan kasih sayang kepada anak.
Dengan mengikuti cara-cara di atas, maka Anda dapat mengatasi anak yang suka gigit. Ingat, kesabaran dan kasih sayang sangat penting dalam mengatasi fase ini.