Cara Mengatasi Anak yang Tantrum menurut Psikologi Pendidikan
Tantrum pada anak-anak adalah suatu fenomena yang sangat umum terjadi, terutama pada anak-anak usia dini. Ketika anak mengalami frustrasi atau kecewa, mereka sering kali menunjukkan perasaan marah, kesal, atau tidak puas. Sebagai orang tua atau guru, kita harus memiliki strategi yang tepat untuk mengatasi situasi ini agar anak-anak dapat belajar mengelola emosi mereka dengan baik.
Mengapa Anak-Anak Mengalami Tantrum?
Menurut psikologi pendidikan, tantrum pada anak-anak biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Keterbatasan Kemampuan Bahasa: Anak-anak belum memiliki kemampuan bahasa yang cukup untuk menyatakan perasaan mereka, sehingga mereka menunjukkan emosi melalui tingkah laku.
- Keterbatasan Kemampuan Regulasi Emosi: Anak-anak belum memiliki kemampuan untuk mengatur emosi mereka dengan baik, sehingga mereka mudah menjadi marah atau kesal.
- Ketergantungan pada Orang Lain: Anak-anak masih sangat bergantung pada orang tua atau pengasuh, sehingga mereka mudah menjadi frustrasi ketika tidak memperoleh apa yang mereka inginkan.
Cara Mengatasi Anak yang Tantrum
Menurut psikologi pendidikan, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi anak yang tantrum:
1. Tidak Menghukum Anak
Orang tua atau guru sebaiknya tidak menghukum anak ketika mereka mengalami tantrum. Menghukum anak akan membuat mereka merasa tidak dipahami dan memperburuk situasi.
2. Mengerti dan Menerima Emosi Anak
Orang tua atau guru sebaiknya mengerti dan menerima emosi anak, agar anak-anak merasa didengar dan dipahami. Contoh: "Kamu mengalami kesal karena tidak memperoleh mainan yang kamu inginkan, ya?"
3. Mengalihkan Perhatian Anak
Orang tua atau guru sebaiknya mengalihkan perhatian anak ke aktivitas lain yang menyenangkan, agar anak-anak dapat mengalihkan emosi mereka.
4. Mengajarkan Kemampuan Regulasi Emosi
Orang tua atau guru sebaiknya mengajarkan anak-anak cara mengatur emosi mereka dengan baik, seperti mengambil napas dalam-dalam, berhitung, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan.
5. Memberikan Kesabaran dan Kesadaran
Orang tua atau guru sebaiknya memberikan kesabaran dan kesadaran kepada anak-anak, bahwa mereka juga pernah mengalami kesal atau marah sebelumnya.
Kesimpulan
Untuk mengatasi anak yang tantrum, orang tua atau guru harus memiliki kemampuan untuk mengerti dan menerima emosi anak, serta mengajarkan kemampuan regulasi emosi yang baik. Dengan demikian, anak-anak dapat belajar mengelola emosi mereka dengan baik dan menjadi individu yang lebih seimbang.