Cara Mengatasi Bayi Yang Sering Buang Air Besar

3 min read Jun 19, 2024
Cara Mengatasi Bayi Yang Sering Buang Air Besar

Cara Mengatasi Bayi yang Sering Buang Air Besar

Mengatasi bayi yang sering buang air besar adalah salah satu tantangan yang paling umum dihadapi oleh orang tua. Buang air besar yang terlalu sering atau diare dapat menyebabkan dehidrasi, sakit perut, dan membuat bayi merasa tidak nyaman. Namun, jangan khawatir, karena ada beberapa cara untuk mengatasi bayi yang sering buang air besar.

Penyebab Bayi Sering Buang Air Besar

Sebelum kita membahas cara mengatasi bayi yang sering buang air besar, ada baiknya kita mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Beberapa penyebab bayi sering buang air besar adalah:

  • Alergi susu: Bayi mungkin alergi terhadap protein dalam susu sapi atau susu formula yang dapat menyebabkan diare.
  • Infeksi virus: Virus seperti rotavirus dapat menyebabkan diare pada bayi.
  • Makanan yang tidak sesuai: Bayi yang kürang dari 4 bulan mungkin belum siap untuk makan makanan yang terlalu keras, sehingga menyebabkan diare.

Cara Mengatasi Bayi yang Sering Buang Air Besar

Berikut beberapa cara untuk mengatasi bayi yang sering buang air besar:

1. Mengganti Susu Formula

Jika bayi Anda alergi terhadap susu sapi, maka Anda dapat mencoba mengganti susu formula dengan susu almond atau susu soy.

2. Menjaga Kebersihan

Pastikan Anda mencuci tangan bayi dan lingkungan sekitar bayi untuk mencegah infeksi virus.

3. Memberikan Cairan Elektron

Jika bayi Anda mengalami diare, maka Anda perlu memberikan cairan elektroli seperti oralit untuk mencegah dehidrasi.

4. Mengatur Pola Makan

Pastikan Anda memberikan makanan yang sesuai dengan usia bayi dan dalam porsi yang sesuai.

5. Menggunakan Salep Pembalut

Menggunakan salep pembalut dapat membantu mencegah iritasi kulit bayi yang disebabkan oleh buang air besar yang terlalu sering.

Dengan mengikuti beberapa cara di atas, maka Anda dapat mengatasi bayi yang sering buang air besar. Namun, jika bayi Anda masih mengalami diare dalam waktu yang lama, maka sebaiknya Anda menghubungi dokter anak untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.