Cara Mengatasi Konflik Secara Represif Adalah
Konflik adalah situasi di mana terdapat perbedaan pandangan, kepentingan, atau nilai-nilai yangbertentangan antara individu atau kelompok. Konflik dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti dalam keluarga, organisasi, komunitas, atau bahkan dalam diri seseorang. Untuk mengatasi konflik, diperlukan strategi yang tepat dan efektif. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah cara mengatasi konflik secara represif.
Apa itu Represif?
Represif adalah cara mengatasi konflik dengan menekan atau menghambat konflik agar tidak berkembang menjadi lebih besar. Cara ini dilakukan dengan mengabaikan atau menutupi konflik, sehingga konflik tidak terlihat atau tidak menjadi perhatian. Represif dapat dilakukan dengan menggunakan kekuatan, autoritas, atau tekanan untuk menghentikan konflik.
Cara Mengatasi Konflik Secara Represif
Berikut adalah beberapa cara mengatasi konflik secara represif:
1. Menggunakan Kekuatan
Cara ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan atau autoritas untuk menghentikan konflik. Misalnya, seorang pemimpin organisasi menggunakan kekuatannya untuk menghentikan konflik antara karyawan.
2. Mengabaikan Konflik
Cara ini dilakukan dengan mengabaikan konflik dan tidak menganggapnya sebagai masalah. Misalnya, orang tua mengabaikan konflik antara anak-anaknya dan tidak memperhatikan masalah yang mereka hadapi.
3. Menutupi Konflik
Cara ini dilakukan dengan menutupi konflik dan tidak membiarkannya menjadi perhatian. Misalnya, seorang manajer menutupi konflik antara karyawan dan tidak membiarkannya menjadi perhatian.
Kelebihan dan Kekurangan Cara Represif
Kelebihan:
- Cara represif dapat menghentikan konflik dengan cepat dan efektif.
- Cara ini dapat membantu menjaga ketertiban dan kestabilan.
Kekurangan:
- Cara represif tidak dapat menyelesaikan konflik secara permanen dan dapat memunculkan konflik baru di kemudian hari.
- Cara ini dapat memunculkan perasaan tidak puas dan frustrasi pada pihak yang terlibat konflik.
Kesimpulan
Cara mengatasi konflik secara represif dapat digunakan dalam situasi tertentu, tetapi perlu diingat bahwa cara ini tidak dapat menyelesaikan konflik secara permanen. Oleh karena itu, perlu diimbangi dengan cara lain yang lebih efektif dan permanen.