Mengatasi BAB Kerás Setelah Melahirkan Normal
Setelah melahirkan, banyak wanita mengalami kesulitan buang air besar (BAB) keras akibat beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
Faktor-faktor yang mempengaruhi BAB keras setelah melahirkan normal
- Perubahan hormonal setelah melahirkan
- Penurunan tekanan pelvik selama kehamilan
- Peregangan otot-otot perineum selama persalinan
- Penggunaan episiotomi atau luka jahitan pada vagina
- Perubahan pola makan dan aktivitas pasca melahirkan
Gejala-gejala BAB keras setelah melahirkan normal
- BAB keras dan sulit
- Nyeri saat buang air besar
- Perdarahan atau Pengeluaran darah saat buang air besar
- Rasa takut atau nyeri saat akan buang air besar
- BAB tidak lancar atau keras
Cara mengatasi BAB keras setelah melahirkan normal
1. Perbanyak Minum Air
Minumlah air yang cukup untuk membantu menghindari BAB keras. Air membantu melunakkan feses dan membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan.
2. Makan Makanan yang Kaya Serat
Makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayur-sayuran, serta gandum dapat membantu memperlancar BAB. Pastikan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya serat secara teratur.
3. Berolahraga Ringan
Berolahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga dapat membantu meningkatkan peristaltik usus dan mengurangi BAB keras.
4. Gunakan Obat Pelunak Feses
Jika BAB keras sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk menggunakan obat pelunak feses. Obat ini dapat membantu melunakkan feses dan membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan.
5. Lakukan Teknik Peningkatan Tekanan Pelvik
Teknik peningkatan tekanan pelvik dapat membantu mengurangi BAB keras. Lakukan teknik ini dengan berbaring telentang, kemudian angkat panggul ke atas dan tahan selama beberapa detik. Ulangi beberapa kali.
6. Jaga Keseimbangan Hormonal
Keseimbangan hormonal yang baik dapat membantu mengurangi BAB keras. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran tentang cara menjaga keseimbangan hormonal.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat mengatasi BAB keras setelah melahirkan normal. Jika gejala-gejala masih berlanjut, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran lebih lanjut.